PARA PETARUNG
-----------------------------------------------------------------
Pertunjukan:
📅 Sabtu, 23 Agustus 2025
🕢 Sesi 1: Mulai 15.00 WIB
🕢 Sesi 2: Mulai 20.00 WIB
📍 Gedung Kesenian Rumentang Siang - Bandung
d/a. Jl. Baranang Siang No.1, Kb. Pisang, Kec. Sumur Bandung
Kota Bandung, Jawa Barat 40112
-----------------------------------------------------------------
“Tetapi kamu tidak tahu, sama seperti pikiranmu terhadapku; tetap saja rendah dan kotor. Betapapun mereka ingin membersihkannya. Hidup yang dibayang-bayangi ketakutan, kelaparan dan kesusahan, ancaman penyakit mematikan, dan harapan-harapan yang terbakar oleh kerakusan,” pekik Partiyem, salah satu tokoh dalam “Para Petarung” yang ditulis Asa Jatmiko.
Merekalah orang-orang kecil, orang-orang yang tidak memiliki nama, orang-orang yang hanya memiliki mimpi sederhana. Mereka tetap mencintai kehidupan, meski habis semua yang mereka punya. Mereka akan selalu hidup, sebab ada yang mereka perjuangkan. Merekalah para petarung.
Pergulatan orang-orang tak dikenal dalam memperjuangkan keyakinan kebenarannya itu diangkat dalam lakon “Para Petarung” oleh Teater Djarum pada pentas keliling tahun 2025 ini. Teater Djarum akan menggelar pentas “Para Petarung” ini keliling di beberapa kota, antara lain: Surabaya, Bandung, Kudus dan Surakarta sekaligus menandai pentas produksi Teater Djarum ke-38.
Bandung menjadi kota pertunjukan ke-2 setelah Surabaya (19/7), yang akan berlangsung di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Bandung, pada Sabtu, 23 Agustus 2025 dalam dua sesi, yakni: jam 15.00 WIB dan jam 20.00 WIB. Pertunjukan di Bandung ini bekerjasama dengan Kelompok Aktor Piktorial Bandung pimpinan Irwan Jamal dan Forum Film Jawa Barat.
Sutradara pertunjukan “Para Petarung” Asa Jatmiko mengungkapkan, “berbeda dengan karya sebelumnya, kali ini Teater Djarum mencoba menampilkan sebuah pertunjukan yang dibumbui musikal. Hal ini tentu menjadi pengalaman baru sekaligus tantangan baru. Aktor mempunyai tanggungjawab mewujudkan pemikiran dan tindakan karakter yang diperankannya tidak hanya melalui dialog, namun juga secara musikal. Ini tidak mudah bagi Teater Djarum, oleh karena itu mereka tengah berusaha memanfaatkan proses latihan-latihan seoptimal mungkin.”
Teater Djarum yang seluruh anggotanya merupakan karyawan PT. DJARUM, memiliki beberapa program rutin tiap tahunnya, antara lain: pentas karya dan penyelenggaraan festival teater pelajar. Beberapa lakon pentas keliling sebelumnya, Teater Djarum menampilkan “Petuah Tampah”, kemudian “Nara”. Keduanya mengangkat kearifan lokal dalam pertarungan budaya yang sengit. Tahun 2024 Teater Djarum mementaskan “Liang Langit”, sebuah pertunjukan teater eksperimental yang mengangkat pergumulan batin seorang pekerja pembersih kaca gedung bertingkat. Dari waktu ke waktu Teater Djarum terus belajar untuk menjadi media ekspresi sekaligus pemberdayaan dan pengembangan potensi kreatif setiap karyawan yang menjadi anggotanya.
Ditambahkan oleh Asa Jatmiko, “keterkaitan aktor dengan set panggung, properti serta artistik lainnya di dalam naskah-naskah yang pernah dimainkan mereka, telah memberikan kesempatan luas ruang eksplorasi bagi para aktor. Respon atas situasi, dramatik, mendapat dukungan dan penajaman oleh unsur-unsur artistik yang membersamainya. Di sini, meskipun aktor memegang peranan kunci untuk menggerakkan kehidupan di atas panggung, namun kehadirannya seolah tak ubahnya penghuni panggung yang sama pentingnya dengan unsur-unsur artistik pemanggungan. Bahkan pada kasus tertentu, misalnya adanya gangguan teknis pada artistik, aktor bisa "terbunuh" tanpa bisa berbuat apa-apa. Aktor dengan segala kemampuannya, bisa saja kemudian menjadi tak mampu, akibat adanya persoalan di wilayah artistik. Kita perlu untuk membawa kembali kesadaran aktor sebagai pusat lakon.”
Pentas “Para Petarung” disutradarai oleh Asa Jatmiko ini menghadirkan para pemain, antara lain: Andreas Teguh Prayoga, Aeliza Mariyana, Wijayanto Franciosa, Rahmat Syaifudin, Anang Ma’ruf, Riska Meriani, Uptalia, Lulu’atul Mufida, Silvester Vico Hutomo, Dewi Evelyn Murti. Lagu-lagu digubah oleh Ninin Widhiyanto, dan komposer musik dan ilustrasi Giwang Topo. Asisten sutradara: Masrien Lintang dan Bambang Susanto. Pimpinan produksi: Teresa Rudiyanto. Logistik: Abdul Soleh dan Kasmin, Koreografer: Anggi Putri Hartanti, dengan koor: Apriliana Dewi, Putri Lestari, Nabila Khurul Aini, Heru Nugroho, Deni Anggaresta, Abdul Ghofar, Galuh Eka Pradana. Tim Artistik: Arvian Yofi Pratama, Kemal Maesal Azam, Choirul Azis, Ahmad Huzaeni, Syarief Hidayat, Aditya Debe Seputra, kemudian Rias dan Kostum: Sriyatun Lala, Umi Setiyani, Alvatika Oktafiyana.
Pertunjukan yang dapat ditonton secara gratis ini, diharapkan semakin mempererat tali silaturahmi Teater Djarum dengan masyarakat teater di Bandung. Silaturahmi, pertemuan dan dialog hangat diharapkan juga menjadi menu utama dalam kerangka besar jagat teater Indonesia yang semakin menarik, inpsiratif dan bertumbuh. Terimakasih.